Planet X Bukan Planet Nibiru Ditulis oleh
pramesti pada 6/24/08 • Kategori
Kalender •
Bagian
luar Tata Surya masih memiliki banyak planet-planet minor yang belum
ditemukan. Sejak pencarian Planet X dimulai pada awal abad ke 20,
kemungkinan akan adanya planet hipotetis yang mengorbit Matahari di
balik Sabuk Kuiper telah membakar teori-teori Kiamat dan spekulasi
bahwa Planet X sebenarnya merupakan saudara Matahari kita yang telah
lama “hilang”. Tetapi, mengapa kita harus cemas duluan akan Planet
X/Teori Kiamat ini? Planet X kan tidak lain hanya merupakan obyek
hipotetis yang tidak diketahui?
Teori-teori ini didorong pula dengan adanya ramalan suku Maya akan kiamat dunia pada tahun 2012 (
Mayan Prophecy)
dan cerita mistis Bangsa Sumeria tentang Planet Nibiru, dan akhirnya
kini memanas sebagai “ramalan kiamat” 21 Desember 2012. Namun,
bukti-bukti astronomis yang digunakan untuk teori-teori ini benar-benar
melenceng.
Pada 18 Juni kemarin, peneliti-peneliti Jepang mengumumkan berita
bahwa pencarian teoretis mereka untuk sebuah massa besar di luar Tata
Surya kita telah membuahkan hasil. Dari perhitungan mereka, mungkin
saja terdapat sebuah planet yang sedikit lebih besar daripada sebuah
objek Plutoid atau planet kerdil, tetapi tentu lebih kecil dari Bumi,
yang mengorbit Matahari dengan jarak lebih dari 100 SA. Tetapi, sebelum
kita terhanyut pada penemuan ini, planet ini bukan Nibiru, dan bukan
pula bukti akan berakhirnya dunia ini pada 2012. Penemuan ini adalah
penemuan baru dan merupakan perkembangan yang sangat menarik dalam
pencarian planet-planet minor di balik Sabuk Kuiper.
Dalam simulasi teoretis, dua orang peneliti Jepang telah
menyimpulkan bahwa bagian paling luar dari Tata Surya kita mungkin
mengandung planet yang belum ditemukan. Patryk Lykawa dan Tadashi Mukai
dari Universitas Kobe telah mempublikasikan paper mereka dalam
Astrophysical Journal. Paper mereka menjelaskan tentang planet minor
yang mereka yakini berinteraksi dengan Sabuk Kuiper yang misterius itu.
Kuiper Belt Objects (KBOs)Sedna, salah satu objek di Sabuk Kuipert. Kredit : NASA
Sabuk
Kuiper menempati wilayah yang sangat luas di Tata Surya kita, kira-kira
30-50 SA dari Matahari, dan mengandung sejumlah besar objek-objek
batuan dan metalik. Objek terbesar yang diketahui adalah planet kerdil
(Plutoid) Eris. Telah lama diketahui, Sabuk Kuiper memiliki
karakteristik yang aneh, yang mungkin menandakan keberadaan sebuah
benda (planet) besar yang mengorbit Matahari dibalik Sabuk Kuiper.
Salah satu karakterikstik tersebut adalah yang disebut dengan “Kuiper
Cliff” atau Jurang Kuiper yang terdapat pada jarak 50 SA. Ini merupakan
akhir dari Sabuk Kuiper yang tiba-tiba, dan sangat sedikit objek Sabuk
Kuiper yang telah dapat diamati di balik titik ini. Jurang ini tidak
dapat dihubungkan terhadap resonansi orbital dengan planet-planet masif
seperti Neptunus, dan tampaknya tidak terjadi kesalahan (error)
pengamatan. Banyak ahli astronomi percaya bahwa akhir yang tiba-tiba
dalam populasi Sabuk Kuiper tersebut dapat disebabkan oleh planet yang
belum ditemukan, yang mungkin sebesar Bumi. Objek inilah yang diyakini
Lykawka dan Mukai, dan telah mereka perhitungkan keberadaannya.
Para peneliti Jepang ini memprediksikan sebuah objek besar, yang
massanya 30-70 % massa Bumi, mengorbit Matahari pada jarak 100-200 SA.
Objek ini mungkin juga dapat membantu menjelaskan mengapa sebagian
objek Sabuk Kuiper dan objek Trans-Neptunian (TNO) memiliki beberapa
karakteristik orbital yang aneh, contohnya Sedna.
Objek-objek trans Neptunian. Kredit : NASA
Sejak
ditemukannya Pluto pada tahun 1930, para astronom telah mencari objek
lain yang lebih masif, yang dapat menjelaskan gangguan orbital yang
diamati pada orbit Neptunus dan Uranus. Pencarian ini dikenal sebagai
“Pencarian Planet X”, yang diartikan secara harfiah sebagai “pencarian
planet yang belum teridentifikasi”. Pada tahun 1980an gangguan orbital
ini dianggap sebagai kesalahan (error) pengamatan. Oleh karena itu,
pencarian ilmiah akan Planet X dewasa ini adalah pencarian untuk objek
Sabuk Kuiper yang besar, atau pencarian planet minor. Meskipun Planet X
mungkin tidak akan sebesar massa Bumi, para peneliti masih akan tetap
tertarik untuk mencari objek-objek Kuiper lain, yang mungkin seukuran
Plutoid, mungkin juga sedikit lebih besar, tetapi tidak terlalu besar.
“The interesting thing for me is the suggestion of the kinds
of very interesting objects that may yet await discovery in the outer
solar system. We are still scratching the edges of that region of the
solar system, and I expect many surprises await us with the future
deeper surveys.” – Mark Sykes, Direktur Planetary Science Institute (PSI) di Arizona.
Planet X Tidaklah MenakutkanJadi, dari mana Nibiru ini berasal? Pada tahun 1976, sebuah buku kontroversial berjudul
The Twelfth Planet atau
Planet Kedua belasditulis oleh Zecharian Sitchin. Sitchin telah menerjemahkan
tulisan-tulisan kuno Sumeria yang berbentuk baji (bentuk tulisan yang
diketahui paling kuno). Tulisan berumur 6.000 tahun ini mengungkapkan
bahwa ras alien yang dikenal sebagai Anunnaki dari planet yang disebut
Nibiru, mendarat di Bumi. Ringkas cerita, Anunnaki memodifikasi gen
primata di Bumi untuk menciptakan homo sapiens sebagai budak mereka.
Ketika Anunnaki meninggalkan Bumi, mereka membiarkan kita memerintah
Bumi ini hingga saatnya mereka kembali nanti. Semua ini mungkin tampak
sedikit fantastis, dan mungkin juga sedikit terlalu detail jika
mengingat semua ini merupakan terjemahan harfiah dari suatu tulisan
kuno berusia 6.000 tahun. Pekerjaan Sitchin ini telah diabaikan oleh
komunitas ilmiah sebagaimana metode interpretasinya dianggap
imajinatif. Meskipun demikian, banyak juga yang mendengar Sitchin, dan
meyakini bahwa Nibiru (dengan orbitnya yang sangat eksentrik dalam
mengelilingi Matahari) akan kembali, mungkin pada tahun 2012 untuk
menyebabkan semua kehancuran dan terror-teror di Bumi ini. Dari
“penemuan” astronomis yang meragukan inilah hipotesis Kiamat 2012
Planet X didasarkan. Lalu, bagaimanakah Planet X dianggap sebagai
perwujudan dari Nibiru?
Kemudian terdapat juga “penemuan katai coklat di luar Tata Surya
kita” dari IRAS pada tahun 1984 dan “pengumuman NASA akan planet
bermassa 4-8 massa Bumi yang sedang menuju Bumi” pada tahun 1933. Para
pendukung hipotesis kiamat ini bergantung pada penemuan astronomis
tersebut, sebagai bukti bahwa Nibiru sebenarnya adalah Planet X yang
telah lama dicari para astronom selama abad ini. Tidak hanya itu,
dengan memanipulasi fakta-fakta tentang penelitian-penelitian ilmiah,
mereka “membuktikan” bahwa Nibiru sedang menuju kita (Bumi), dan pada
tahun 2012, benda masif ini akan memasuki bagian dalam Tata Surya kita,
menyebabkan gangguan gravitasi.
Dalam pendefinisian yang paling murni, Planet X adalah planet yang
belum diketahui, yang mungkin secara teoretis mengorbit Matahari jauh
di balik Sabuk Kuiper. Jika penemuan beberapa hari lalu memang akhirnya
mengarah pada pengamatan sebuah planet atau Plutoid, maka hal ini akan
menjadi penemuan luar biasa yang membantu kita memahami evolusi dan
karakteristik misterius bagian luar Tata Surya kita.